17 May 2024 | 

Lab Termal

Lab Termal

Laboratorium Termal

Beban kalor (panas) terbesar yang masuk ke dalam bangunan gedung berasal dari energi matahari yang masuk melalui bagian terluar bangunan: atap dan dinding. Laboratorium termal Balai Sains Bangunan dilengkapi dengan fasilitas pengukuran resistansi termal sebuah material atau susunan material. Nilai resistansi termal, R, yang diperoleh melalui pengukuran ini menunjukkan kinerja material atau susunan material tak tembus cahaya dalam menghambat aliran kalor (panas) secara konduksi.

Pengukuran ini menggunakan metode aliran kalor (heat flux) yang dilakukan dalam dua buah kotak pengukuran yang temperaturnya dikendalikan. Sepasang transduser aliran kalor (heat flux meter) akan mengukur aliran kalor yang menembus spesimen uji. Metode pengukuran mengacu pada ASTM C1155 dengan modifikasi pada lingkungan pengukuran. Spesimen uji yang diperlukan untuk pengukuran ini adalah komponen bangunan berukuran 59 cm x 59 cm.